Cara Pintar Mengatasi Kegagalan Dalam Hidup

Semua orang pasti pernah mengalaminya: Gagal. Entah itu dalam masalah kecil seperti gagal kirim  SMS sampai dengan kegagalan yang bisa menentukan kualitas hidup kamu untuk 10 tahun mendatang—atau dalam kasus saya yang pernah saya bahas: gagal masuk Perusahaan Pertamina.

Tapi saya yakin tidak ada orang yang galau dan membaca artikel ini hanya karena gagal kirim SMS, jadi yang akan saya bahas sekarang adalah bagaimana cara menghadapi sebuah KEGAGALAN BESAR yang bisa membuat kalian down. 

Berdasarkan pengamatan saya, semua orang yang mengalami kegagalan akan menghadapi tiga fase. Fase pertama adalah bagaimana cara kita merespon saat kabar ‘gagal’ menghampiri telinga kita, fase kedua biasanya membutuhkan proses lebih lama, yaitu cara kita ‘move on’ dari kegagalan yang kita alami, dan fase ketiga terkadang selalu terlewat oleh sebagian orang padahal inilah bagian terpenting: mengambil pelajaran dan mencobanya kembali. 

FASE 1 : RESPONSE                                                                                       

Apa yang pertama kali kalian rasakan begitu tahu bahwa kalian gagal? Kecewa? Marah? Putus asa? Yah, itu adalah hal yang normal. Tapi tingkat kekecewaan ternyata sangat dipengaruhi oleh seberapa besar rasa percaya diri kita sebelum gagal. Percaya diri memang baik, tapi ingatlah bahwa semakin tinggi kalian terbang, maka saat jatuh pun akan semakin terasa sakit. Jadi untuk menghindari hal ini, kalian harus bisa mengendalikan rasa percaya diri itu. Jangan pesimis namun juga jangan over pede sampai terlihat seperti orang sombong. 

(Source)

Lalu bagaimana bila kita sudah mengendalikan rasa percaya diri, tapi saat gagal ternyata kita masih merasa sangat kecewa, marah, sedih? Seperti yang saya katakan, emosional itu normal tapi tidak baik bila berlebihan. Kendalikan! Cara tercepat adalah dengan berusaha berlapang dada dan menelan perasaan itu bulat-bulat. Bagi seorang muslim, saya sarankan agar kalian shalat karena cara ini lebih baik dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. 

Tapi untuk sebagian orang yang merasa bahwa berlapang dada adalah sesuatu yang sulit dilakukan, cobalah dengan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kuat-kuat, lakukan berkali-kali. Hindari bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kalian untuk beberapa saat karena biasanya rasa shock saat mendengar bahwa kita gagal akan mengurangi fokus dan perhatian kita dengan drastis. Alhasil, saat teman-teman kita sedang ngajak ngobrol, pikiran anda terbang entah kemana. Jangan sampai mereka merasa tersinggung karena kalian tak menanggapi dengan sepenuh hati.

Kegagalan yang seperti tamparan keras memang tidak menyenangkan, namun bila kalian lebih merasa marah dibandingkan putus asa, itu sebenarnya lebih baik. Perasaan sedih akan membuat energi kita melemah sementara marah justru sebaliknya. Perasaan marah agak sulit dikendalikan tapi tidak akan berjangka panjang, kalian bisa mengatasinya dengan hal-hal sederhana seperti memakan makanan favorit atau dengan diam mendengarkan musik yang refreshing, tapi jangan sesekali rasa marah itu dimuntahkan ke orang lain atau barang-barang di sekitar kalian, itu tidak pernah menyelesaikan persoalan dan tidak akan membantu apapun dalam menghadapi kegagalan.

 

FASE 2: MOVE ON                                                                                          

Kalian sudah mengalami kegagalan, jangan sampai kalian juga gagal untuk mengatasinya. Kita sudah berlapang dada, menerimanya walau terasa pahit, tapi saat kita teringat kembali, maka rasa kecewa pun akan balik lagi. Itu tandanya kalian belum move on!

‘Melupakan’ sebenarnya bukanlah pilihan terbaik. Kita tidak akan pernah lupa bahwa kita pernah gagal karena otak manusia dirancang untuk selalu mengingat pengalaman-pengalaman yang berpengaruh besar bagi diri mereka, mau itu baik atau pun buruk. Tapi kita bisa memanipulasi sebuah pengalaman pahit menjadi sebuah pengalaman lucu, contohnya dengan membuat bahan lelucon atas kegagalan diri kita. Dalam kasus saya, ketika saya gagal masuk ke Pertamina, saya sering bercerita pada teman-teman saya, “Pertamina mungkin gak nerima lowongan buat cewek cantik soalnya bisa jadi bahan rebutan, secara gitu, kan rata-rata pegawai Pertamina di bagian teknik tu cowok semua, bisa-bisa jadi artis dadakan lagi.” Teman-teman saya akan tertawa dan saya juga akan ikut tertawa, itu membuat saya merasa lebih baik daripada berusaha untuk melupakan fakta.

Buatlah perbandingan! Kalian gagal jadian sama si A? si B kan lebih baik! Kalian gagal masuk Universitas C? Masih ada Universitas D, tenang aja lagi. Selalu ada kesempatan untuk kalian. Yang namanya kesempatan itu sebenarnya tak terbatas, kalian hanya perlu mencarinya dengan giat. Jangan terlalu fokus pada satu hal, dunia kan luas. Percayalah bahwa Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk kalian, bersabarlah dan semua akan manis pada waktunya. 

Saya pernah merasakan gagal masuk Universitas Padjajaran jurusan Fikom, awalnya sedih sekali, habis itu saya jadi merasa kurang peduli dengan jurusan lainnya dan akhirnya saya malah nyasar ke Jurusan Elektronika di Politeknik Negeri Bandung (Polban), melenceng banget! Tapi berkat kegagalan itu, seorang lelaki yang sempurna untuk menjadi imam rumah tangga saya kelak, berkat dia, hari-hari saya di Polban tidak terasa seperti sebuah kegagalan melainkan jadi sebuah anugrah, dan coba bayangkan bila saya masuk ke Fikom Unpad? Mungkin saya tidak akan pernah bertemu dengan dia, iya kan? Selalu ada sisi positif, kalian hanya perlu mencari sudut pandang yang tepat, jangan selalu melirik bagian negatifnya.

Isi waktu kalian dengan kegiatan yang menyenangkan. Apa yang sebenarnya membuat kalian melakukan sesuatu dan berujung pada kegagalan itu? Permintaan orang tua? Ingin membahagiakan pacar? Berhentilah mengatas namakan orang lain, tidak ada salahnya kan kalian membahagiakan diri sendiri? Biasanya kegagalan yang disebabkan karena alasan ‘demi orang lain’ akan membuat kita merasa lebih tertekan. Setiap orang pasti tidak ingin mengecewakan orang yang kita cintai bukan? Tapi tanpa sadar itu akan memberikan efek tuntutan. Sesekali cobalah berpaling dari sesuatu yang membuat otakmu bekerja keras dan pikirkan hal-hal yang menyenangkan. Apa yang paling sering membuatmu tertawa? Nongkrong bareng teman? Nonton Stand Up Comedy? Lakukan!

Ketika saya bersedih dan tidak ada yang bisa menemani saya, saya akan mengisi waktu dengan shopping, nonton anime lucu, dan menghabiskan waktu seharian di depan laptop sambil nonton YouTube dan makan cemilan favorit. Sesuatu yang menyenangkan itu sederhana :)

(Source)

FASE 3: TRY AGAIN!                                                                                      

Banyak orang yang berusaha melakukan sesuatu yang baru namun hanya sedikit yang mencobanya kembali. Meskipun sudah move on dari kegagalan, namun pikiran “Ini tidak akan berhasil” akan menghantui. Hanya orang-orang bermental kuat yang sanggup melewati fase ini. Apa kalian termasuk? Bagus bila iya, tapi bila tidak, saya akan berusaha memasukkan anda ke dalam list tersebut, tapi yang menentukan hasil akhirnya adalah kalian sendiri.

Kalian pasti sering mendengar bahwa kunci sebuah kesuksesan adalah terus mencoba. Dan ya kawan, ini bukan sekedar bullshit belaka. Setiap hal pasti mengandung hikmah, jadi pelajarilah apa yang membuat kalian gagal. Apa yang kurang? Perbaiki secara bertahap atau buat perubahan sekaligus, yang penting kalian terus mencobanya.

Sewaktu kecil saya senang sekali menggambar tokoh anime/kartun jepang di kertas biasa. Sewaktu SMP, saya sangat percaya diri dengan hasil gambaran saya, saya bahkan pernah menjual karya saya ke teman-teman kelas dengan harga Rp.2000,-/gambar. Kemudian saat saya menginjak SMA, saya bertemu dengan seseorang yang kemampuan menggambarnya bahkan jauh melebihi saya. Saya sempat merasa down. Teman-teman yang menjadi langganan saya pun berpindah meminati karya-karyanya yang luar biasa, sampai akhirnya saya tidak lagi memiliki pesanan :(

Tapi saya sangat suka menggambar dan saya tidak ingin menyerah begitu saja hanya karena tidak ada lagi yang meminati gambar-gambar saya. Ketika saya sedang browsing di warnet dekat rumah untuk mencari inspirasi, saya melihat begitu banyak artist yang karyanya SANGAT AMAZING, mereka tidak menggambar di kertas, tapi di photoshop. Akhirnya saya pun memutuskan untuk ikut-ikutan belajar pakai Photoshop walau kelihatannya sulit sekali (wajar, waktu itu saya gaptek). 

JENG JENG!

Dan inilah hasil karya saya setelah 2 tahun menggeluti Digital Art:

Lumayan kan?

Dengan kemampuan baru ini, saya bahkan bisa menjualnya di Deviant Art ^_^

Pokoknya jangan menyerah dengan apa yang menjadi harapan kalian, memang di sana akan ada beberapa halangan, tapi itulah yang akan membuat kita lebih baik lagi. Coba terus! Kalian pasti bisa melakukannya selama ada usaha, keyakinan, dan selalu belajar dari pengalaman.