Oke, sesuai janji di
postingan saya sebelumnya di sini, saya mau melanjutkan berbagi pengalaman sewaktu saya
mengikuti test Pertamina akhir tahun 2014.
Jadi ceritanya,
setelah mengikuti test bahasa Inggris alias TOEIC tanggal 20 Oktober 2014,
beberapa minggu kemudian saya dapet inbox seperti ini di email saya:
Untung waktu itu
wawancaranya di Jakarta, jadi gak perlu merogoh uang banyak hehe.
Sehari sebelum
wawancara, Pertamina bakal nelepon kita untuk konfirmasi kehadiran. Nah di sini
kalian harusnya sempetin waktu buat nanya, kalian masuk divisi apa? Soalnya
saya kaget pas tau dari temen bahwa saya masuk ke divisi Shipping. Orang
elektronika nyasar di shipping—haha that’s funny.
Ada yang bikin saya
salut sama Pertamina. Walau pun mereka menjadwalkan jam wawancaranya gak
kira-kira, tapi ternyata mereka bersedia mengganti biaya penginapan dan tiket
kereta pulang-pergi, tapi itu kalau kalian tinggal di luar Jakarta sih, dan
sedihnya, Bekasi—yang sebenernya lumayan jauh dari kantor Pertamina—gak masuk
hitungan hiks.
Saya datang paling
pagi di sana, awalnya sempet bingung lobi utama di mana, soalnya bangunannya
lumayan banyak sih. Akhirnya pake feeling deh sambil mengikuti para pegawai di
sana. Nah buat ke lantai 21 kan kita harus naik lift, tapi untuk naik lift itu
kita harus punya kartu akses buat ngelewati pintu masuknya, dan di sana—entah
saya emang gak ngeliat atau linglung—gak ada yang jagain buat ngasih kartu
visitor, akhirnya numpang deh pake kartu orang yang lewat.
Di lantai 21, as
expected—gak ada siapa-siapa di sana! Ya jelas lah, orang datengnya 45 menit
sebelum wawancara. Yah, gara-gara bingung mau ngapain akhirnya duduk doang di
kursi sambil browsing tentang Pertamina di tab. Beberapa menit kemudian yang wawancara
mulai berdatangan tuh, terus panitia recruitment nya datang sambil bawa kertas
buat registrasi dan snack buat sarapan (tau gitu saya gak perlu bangun nyubuh
buat sarapan dulu). Setelah registrasi, kita disuruh nunggu sampai
interviewernya dateng. Nah ini nih yang bikin ngaret, biasa lah—yang namanya
para petinggi perusahaan kan gak wajib dateng pagi.
Oh ya, selama
menunggu, panitia ngasih tube kecil yang isinya sendok super mini. Dia
ngejelasin kalau kita lulus wawancara, besoknya kita diwajibkan ikutan medical check up dan harus ngambil
sedikit sampel feses. Berhubung saya sudah tahu info ini, saya sih kalem aja,
tapi beberapa orang masang muka horor, pengen ketawa rasanya. Terus tiba-tiba
aja, saya langsung dipanggil untuk mengikuti wawancara, yap, dari sekian nama,
Selma Citra Nirmala dipanggil paling pertama! Gantian deh saya yang masang muka
horor.
Saya dibimbing sama
panitianya ke ruang wawancara. Pintu ruangannya udah kebuka, jadi saya gak
ngetuk pintu, langsung aja nyelonong masuk sambil senyum-senyum tegang, tapi
gak lupa buat menjabat dua orang bapak-bapak interviewer yang ada di ruang itu.
Saya lupa nama mereka,
Yudi? Yadi? Yandi? Entahlah—yang jelas salah satunya dari Marinir dan satunya
lagi orang HRD. Kita disediakan kursi yang letaknya agak jauh dari meja dan
kursi tempat mereka duduk, jadi mereka bisa membaca bahasa tubuh kita selama
wawancara. Yah, kurang lebih keliatannya jadi kaya audisi gitu lah.
Orang HRD yang
badannya agak besar memperkenalkan diri dan temen sebelehnya si Pak ‘Yudi’ yang
dari Marinir itu. Selanjutanya gantian, giliran kita yang memperkenalkan diri.
Mereka menawarkan 2 pilihan, mau pake Bahasa Indonesia, atau English. Berhubung
sebelum-sebelumnya saya udah latihan introducing pake English, jadi saya
memilih memperkenalkan diri pake English.
Nah selama saya
ngomong English yang banyak “emmm uuhhh errr” nya, mereka keliatan gak interest
dan itu sempet bikin saya down. Habisnya Pak Yudi sama sekali gak keliatan
ngedengrin apa yang saya omongin, malah nguap-nguap sendiri, dan orang HRD di
sebelahnya malah sibuk sama gadgetnya. Karena kesel gak diperhatiin (cieee~)
akhirnya suara saya diperkeras dan rasa tegang yang bikin saya kedengeran
seperti Aziz Gagap itu lenyap. Karena udah gak tegang, English saya mendadak
kedengeran bagus dan lancar, baru deh mereka merhatiin.
Selesai introducing,
mereka nanya “Kenapa kamu mau masuk Pertamina?”. Fufu, pertanyaan seperti ini
udah saya prediksi, dan mereka nanya seperti itu adalah bukti kalau mereka gak
ngedengerin apa yang saya omongin pas introducing. Jadi saya jawab dengan
mantap dan sedikit ‘menyindir’.
“Seperti yang sudah saya jelaskan saat memperkenalkan diri saya tadi,
saya ingin masuk Pertamina untuk mengejar apa yang menjadi target saya, yaitu
melampaui kemampuan ayah saya yang saat ini bekerja di sebuah perusaahaan
swasta terkenal. Saya ingin menggali ilmu lebih dalam, mempelajari hal-hal baru
yang luar biasa, dan mengembangkan minat saya di bidang elektronika.”
Pertanyaan berikutnya,
sama sekali tak terduga.
“Kamu udah punya pacar?”
Hah?
“Udah pak.”
“Pacar kamu sekarang
di mana?”
“Di Karawang.”
“Dia udah kerja?”
“Udah.”
“Kerja apa dia? Di
perusahaan apa?”
Saya sedikit bingung
kenapa bapak-bapak ini mendadak terobsesi sama pacar saya.
“Di PT. Sampoerna
Tbk., bagian maintenance.”
“Kalian pacaran udah
berapa lama?”
“Emm-- *ngitung* 3
tahun lebih.”
“Tiga tahun? Kamu kan
tinggal di bekasi, kok bisa ketemu sama dia yang di Karawang?”
“Dia dulu kakak kelas
saya sewaktu saya kuliah pak.”
“Terus kalian ada
rencana menikah?”
“Ada pak, tapi gak dalam
waktu dekat ini, saya dan dia sama-sama ingin mengembangkan karir dulu.”
Terus mereka ketawa.
Nanyain berulang kali apa saya siap kalau terpisah sama pacar saya selama 5
tahun? Saya sok-sok-an bilang siap. Mereka ganti pertanyaan gimana dengan
keluarga saya, apa saya siap gak ketemu mereka selama 5 tahun? Lagi-lagi, saya
bilang siap.
Blunder!
Mereka langsung
ngenasehatin saya biar jangan sok siap. Gak ada yang tahan terpisah dari
keluarga dan orang-orang yang kita cintai selama 5 tahun. Kalo dipikir-pikir
iya juga sih. Akhirnya saya iya-iyain aja deh biar cepet.
Pertanyaan berikutnya
tentang pengalaman organisasi. Kebetulan saya punya pengalaman sebagai ketua divisi media sewaktu di himpunan dulu,
jadi mereka tanya sampai detailnya. Mereka juga nanya-nanya tentang pekerjaan
ayah saya (yang sebenernya udah dijelasin pas introducing), pendidikan
adik-adik, dan pekerjaan ibu saya.
Kemudian ada juga
pertanyaan seperti ini:
“Mana yang kamu pilih?
Menggunakan Shell Helix atau Pertamina?”
“Pertamina pak.”
“Kenapa?”
“Deket dari rumah saya
hehe *nyengir*”
“Kalau dua-duanya
sama-sama dekat?”
“Pertamina pak,
soalnya harganya lebih murah.”
“Kalau misalnya
harganya sama?”
“Pertamina, soalnya
saya sudah biasa pakai produk Pertamina.”
“Kalau misalnya kamu
juga terbiasa pakai Shell Helix?”
Gara-gara bingung dan
gak ngerti sama maksud dari dua bapak-bapak ajaib ini, akhirnya saya jawab
dengan pasrah.
“Yang mana aja deh
pak, yang penting gak begitu ngantri.”
Blunder again!
Mereka bertanya
seperti itu buat menguji seberapa besar cinta kita pada tanah air (lebay).
Mereka bilang walau suatu saat nanti harga bensin Pertamina lebih mahal
daripada Shell Helix, kita harus tetep pakai produk Pertamina karena itu produk
buatan Indonesia. Kata Pak Yadi, kita tetep harus memilih produk Indonesia dalam hal apapun, walau
kualitasnya lebih jelek dibandingkan dengan produk luar. Ceramah yang terlanjur
panjang ini juga jadi beliau kait-kaitkan dengan perjuangan para pahlawan zaman
kemerdekaan dulu dan pengalaman pribadinya sewaktu muda. Gak lama kemudian,
beliau menerima telepon dari HP nya yang merk SAMSUNG dan rasanya pengen
ngebalikin tuh kata-kata ke muka beliau. Tapi karena saya anak baik, saya cuma
bisa senyum-senyum ngenes. :)
Sisa pertanyaan
lainnya berupa pertanyaan wawancara standar seperti:
- Apa pencapaian terbesar kamu sampai sekarang?
- Siapa yang lebih baik, kamu atau teman kamu yang sama-sama ikut mendaftar?
- Kamu bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia?
- Kamu suka mabuk laut?
- Coba jelaskan Tugas Akhir kamu?
- Coba ceritakan pengalaman kamu sewaktu kerja praktek dulu?
- Bisa renang gak?
- Pas udah masuk Pertamina kamu mau korupsi gak?
- Kamu hobby menggambar kan? Nah coba gambarin sesuatu, saya mau liat skill menggambar kamu.
Pertanyaan mereka
sebenernya gak begitu banyak, soalnya kebanyakan bapak-bapak ini curhat tentang
masa mudanya dulu pas mereka baru awal-awal masuk di Pertamina.
Gak sadar ternyata
saya sudah menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih. Gak heran waktu beres
wawancara, saya berasa jadi artis dadakan, langsung dikerubutin sama
calon-calon korban berikutnya. Padahal yang lain diwawancaranya gak lebih dari
30 menit doang.
Dari semua pertanyaan
yang diajukan, saya bakal kasih sedikit tips untuk wawancara ini:
- Tiap kali akan menjawab pertanyaan, usahakan berikan alasan atau keterangan mendasarnya. Jangan seperti saya yang cuma bilang ya dan tidak aja. Jadi kalau misalnya ditanya “Kamu suka olah raga?” kalian bisa jawab,” Iya suka, biasanya saya olahraga seminggu dua kali, saya juga ikut club futsal dan badminton sewaktu kuliah dulu.”
- Konsisten tapi tidak keras kepala. Terkadang mereka bakal mendesak atau menanyakan pertanyaan yang membuat rasa percaya diri kita goyah. Misalnya saat kita yakin bahwa kita akan baik-baik saja bila terpisah dari keluarga selama 5 tahun, mereka akan bertanya “Yakin?” berulang kali. Nah, biasanya di sana rasa percaya diri kita akan mulai terbentur. Kalian bisa menjawabnya dengan alasan seperti ini, “Iya pak, saya yakin karena ini adalah pilihan saya dan mereka mendukungnya. Lagipula sekarang teknologi semakin canggih, kalau kangen bisa dihubungi via skype atau medsos, kalau mereka ingin bertemu, pesawat terbang bisa dipesan online, gak ada alasan lagi untuk takut terpisah dari orang tua.”
- Di atas langit masih ada langit. Ingat! Kalian boleh membanggakan diri dan mengatakan bahwa kalian yang terbaik, tapi jangan tinggi hati. Interviewer kadang akan bertanya, “Siapa yang lebih baik? Kamu atau teman kamu?”, beberapa orang mungkin ada yang menjawab “Saya lebih baik,” sekilas memang terlihat bahwa kalian memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tapi yang dilihat di sini adalah bagaimana kamu menilai diri kamu sendiri dan bagaimana kamu menghormati orang lain. Waktu itu juga saya ditanya seperti itu dan saya juga menjawab bahwa saya lebih baik. Kemudian mereka akan menuntut alasan kenapa saya bisa lebih baik? Nah, berdasarkan pengalaman teman-teman saya yang juga ternyata pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu, jawaban terbaik adalah menempatkan diri kita satu tingkat di atas teman kita, tapi juga menempatkan teman kita dalam posisi yang penting. Contoh jawabannya seperti ini, “Sulit untuk mengukur siapa yang lebih baik dengan parameter yang tepat, karena secara akademis saya lebih baik daripada teman saya, tapi itu semua berkat dukungannya. Teman saya aktif dan rajin, dia memiliki kelebihan untuk menutupi kekurangan yang saya miliki. Kami biasa bekerja dalam tim, jadi ketika saya sedang mengerjakan sesuatu, teman saya akan membantu saya menyempurnakannya.”
- Ketika diberi waktu untuk bertanya, BERTANYALAH! Ini akan memberi kesan bahwa kalian sangat tertarik dengan Pertamina.
Bagi calon yang lulus
interview, sorenya langsung ada email dan pihak Pertamina juga menelepon bahwa
kalian akan mengikuti serangakain medikal check up besok paginya.
Pertamina Medical
Center ternyata gak satu daerah sama Gedung Utamanya, PMC adanya pas banget
depan Stasiun Gambir, saya sempet nyasar dulu, untung dikasih tau sama
pegawainya haha.
Saya mau kasih tips
nih, kalian kan diwajibkan membawa sampel feses, nah kalau bisa kalian buang
air nya di PMC Pertamina aja karena batas kadaluarsa dari feses yang dikumpulkan
itu cuma 2 jam. Sebelumnya juga kalian bakal disuruh puasa dari jam 9 malem,
ingat! Pagi-pagi jangan sarapan. Jangan khawatir, kalian gak akan pingsan pas
tes lari soalnya sebelum lari, kalian bakal dikasih kupon makan siang gratis :)
Pas datang, kita bakal
disuruh registrasi dulu sama bawa perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan
kaya print out keterangan medical check up, Foto 4x6 2 lembar, sama fotokopi
KTP, udah gitu baru deh melaksanakan MCU seperti yang dijadwalkan.
Serangkaian medical
check up Pertamina:
- Pengambilan Darah 1
- Tes USG
- Rontgen
- Tes Kesehatan Gigi
- Tes ECG
- Tes Mata & Telinga
- Tes Fisik Keseluruhan
- Pengambilan Darah
- Tes Lari
Nih saya kasih tips
PENTING lainnya. Sewaktu Tes Fisik, kita bakal dipanggil sama dokter umum yang
bakal memeriksa refleks kaki, tenggorokan, detak jantung, dll. Terus dokter ini
juga nanya, “Pernah sembelit atau buang air besar berdarah gak?”, kalian
refleks bakal jawab jujur, syukur buat yang BAB nya gak pernah berdarah, tapi
kalau misalnya kalian pernah mengalami penderitaan seperti itu— berdasarkan
keterangan korban, dubur kalian bakal diperiksa sama dokternya dan jari si
dokter itu akan masuk ke black hole
kalian, and it would feel weird! Nah,
jadi untuk menyelamatkan kalian dari kejadian-kejadian yang ‘agak gimanaaaa
gitu’, sebaiknya kalian bilang gak pernah aja.
Tes lari gak diadakan
di Rumah Sakit, tapi di lapangan Banteng, lokasinya lumayan deket kok dari sana
dan kita juga diantar jemput, jadi buat yang gak bawa kendaraan, jangan
khawatir.
MCU ini lama banget,
baru beresnya jam 3 sore, dan pengumumannya juga terhitung lama, soalnya tim
rekruitmen Pertamina akan mengadakan rapat Yudisium dulu. Semua calon akan
diranking berdasarkan hasil tes psikologi, bahasa inggris, wawancara, sampai
MCU dan akan diambil sesuai dengan jumlah kuota yang dibutuhkan. Jadi kalau
misalnya kalian tidak lolos di tahap akhir, itu bukan gara-gara kalian gagal di
MCU. Teman-teman sekelas saya juga dari 10 orang, hanya 2 orang yang diterima
dan rata-rata memang pada ngambilnya cowok sih karena shipping itu ‘katanya’
lumayan berat. Yah apa daya, mungkin Tuhan merecanakan sesuatu yang lebih besar
untuk saya, salah satunya, saya jadi memiliki waktu untuk share pengalaman saya
selama mengikuti tes Pertamina ini sama kalian.
TIPS PENTING: Selalu berdoa, jangan tinggalkan shalat dan berupaya sebaik mungkin.
Jangan lupa olah raga juga biar tubuh kita sehat dan performa baik saat MCU.
Sekian info dari saya,
kalau masih belum jelas atau ada yang mau ditanyakan, silakan buat di komentar J
thanks a lot untuk sharingnya mbak, semoga bisa masuk tahun ini, amin :)
BalasHapusAssalamuAlaikum wr"wb Allahu Akbar-Allahu Akbar allah mahabesar.
HapusKenalkan saya IBU ULAN TKI membernya yang kemarin aki brikan nmr 4D
asal dari kota MEDAN, jadi tki di SINGAPUR, mau mengucapkan banyak2
trimakasih kepada KI PALAH yg sdh membantu kami sekeluarga melalui
nmr TOGEL SINGAPUR 4D Keluar hari rabu kemarin
allahamdulillah benar-benar kluar akhirnya dapat BLT Rp.500jt,
sesuai niat kami kemarin KI, klo sdh jackpot, kami
mau pulan kampung buka usaha & berhenti jadi TKI, TKW,
cepek jadi prantauan aki kerena sdh 15 tahun
jadi tkw nga ada perkembangan, jangankan dibilang
sukses buat kirim ke Kampung pun buat keluarga susah KI,
malu KI ama kluarga pulang nga bawah apa2, kita disini hanya
dpt siksaan dari majikan terkadan gaji tdk dikasih, jadi sekali
lagi trimakasih byk buat aki sdh membantu kami, saya tdk bakal l
upa seumur hidup saya atas batuan & budi baik KI PALAH terhadap kami.
Buat sahabat2 tki & tkw yg dilandai masalah/ingin
pulang kampung tdk ada ongkos, dan keadaannya sdh kepepet
tdk ada pilihan lain lg. jangan putus asa, disini kami sdh
temukan solusi yg tepat akurat & trpercaya banyak yg akui ke
ahliannya di teman2 facebook dengan jaminan tdk bakal kecewa,
jelas trasa bedahnya dengan AKI-AKI yang lain, sdh berapa org yg kami
telpon sebelum KI PALAH semuanya nihil, hanya menambah beban, nga kaya
KI PALAH kmi kenal lewat teman facebook sdh terbukti membantu
ratusan tki & tkw termasuk kami yg dibrikan motipasi sangat besar,
demi allah s.w.t ini kisah nyata kami yg tak terlupakan dalam hidup kami AKI,
sekali lagi trimakasih byk sdh membantu kami,skrg kami sdh bisa pulang
dengan membawa hasil.
Jika sahabat2 merasakan hal yang sama dengan kami.
silahkan Hubungi KI PALAH siapa cepat dia dapat,
TERBATASI penerimaan member...wajib 9 member bisa diterimah
dlm 3x putaran.Hubungi 0823 8831 6351 atau kunjungi situs beliau dengan cara klik
>>>>KLIK DI SINI<<<<
sarannya sangat membantu mbak, semoga semakin sukses
BalasHapusaduhhh gigi gue berlubang ni bisa lolos gak yah ,hehe
BalasHapusTerimakasih share pengalamannya mbak Selma Citra Nirmala... saya dapat banyak informasi dari postingan ini dan sebelumnya... Semoga sukses untuk kita semua!
BalasHapusThanks mbak infonya. Sangat membantu ketika dihadapkan dengan situasi yang sama.
BalasHapusKalo ompong gmn :(
BalasHapusAssalamualaikum.wr.wb mbak kalo gigi berlobang gimana mbak tolong infonya makasih
BalasHapusTerima kasih banyak mba atas infonya....semoga dimudahkan rezekinya...
BalasHapusTes bahada inggrisnya gimana mba???
BalasHapusSulit2 nggak??
tks infonya mbak sangat membantu :D
BalasHapusterima kasih sharingnya mbak :)
BalasHapusMau nanya mba,,
BalasHapusKalo daftar di pt pertamina apa harus bisa renamg???
Saya berharap juga bisa lolos seluruh seleksi pertamina...
BalasHapusjelas banget. thanks mbak
BalasHapusTerimakasih banyak kak, sangat inspiratif!
BalasHapusTerimakasih banyak kak infonya semoga bisa membatu amin
BalasHapusThank you very useful information from you
BalasHapusThank you very useful information from you
BalasHapusmba selma kyaknya bgus jadi pnulus tulisannya seru hahaha
BalasHapusMantappp... Informasi yang luarbiasa... sangat menginsfirasi sekali... Terimasih... :) berkat pengalaman yang kakak lalui semoga bermanfaat untuk KITA semua...
BalasHapus